Selasa, 11 Oktober 2016

Komitmen Membangun Negeri, Astra Konsisten Kembangkan UMKM Daerah



Pengalaman adalah guru terbaik. Karena dari pengalaman, kita dapat mengetahui dan mempelajari banyak hal. Pengalaman juga sebagai cermin. Cermin yang akan membawa seseorang pada satu pemikiran baru yang berbeda dan lebih menginspirasi. Bagaimana pengalaman mampu menginspirasi? Banyak cara untuk mendapatkannya. Keikutsertaan UMKM dalam pameran Inacraft ke-18 yang diadakan pada tanggal 20-24 April 2016 di Jakarta Convention Center adalah salah satu cara mendapatkan pengalaman inspiratif. Dilansir dari sebuah majalah internal Astra Group (ASTRA-MAGZ), pada acara tersebut Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) melibatkan delapan UMKM binaannya. Tentunya, hal itu menjadi pengalaman berharga bagi peserta UMKM. Dan keterlibatan UMKM dalam pameran kerajinan terbesar itu menjadi salah satu langkah tepat untuk menciptakan UMKM dengan produk-produk unggulan yang lebih inspiratif  dan berdaya saing. 

Pada bulan yang sama, tepatnya tanggal 15 April 2016, melalui JPNN.com (Jawa Pos National Network) diberitakan pula mengenai perkembangan UMKM yang berada dibawah naungan Astra Group tersebut. Dalam ulasan tersebut menyatakan YDBA yang didirikan sejak tahun 1980 oleh pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya semakin menunjukkan kontribusinya terhadap UMKM di Indonesia. Pemberitaan tersebut menjadi menarik karena komitmen yang dibangun oleh Astra Group terhadap keberadaan UMKM patut dibanggakan dan ditiru oleh instansi lain. Sebagai yayasan binaan sebuah instansi besar sekelas Astra, YDBA telah mampu menjadi wadah sekaligus jembatan bagi masyarakat kelas menengah untuk ikut berkembang bersama Astra. Terbukti ada sekitar 9.439 UMKM sukses dibina dan mampu memberikan kontribusinya di tengah-tengah masyarakat. Salah satu bentuk kepedulian terhadap negeri sudah dibuktikan oleh Astra melalui YDBA.

Eksistensi YDBA dalam menghidupkan UMKM sejak awal berdirinya semakin menuai kesuksesan. UMKM binaan tersebut semakin berkualitas sumber daya manusianya hingga mampu membentuk ratusan pemuda putus sekolah untuk dididik menjadi mekanik. Hingga April 2016, ada 588 pemuda putus sekolah yang telah dilatih dan berhasil menjadi mekanik. Hal ini menjadi wacana menarik ketika kita melihat kembali situasi dan kondisi negeri saat ini yang masih terbelit dengan masalah pengangangguran. 

Tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pengangguran di Indonesia meningkat 320 ribu jiwa pada bulan Agustus 2015. Hal itu disebabkan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat perlambatan ekonomi. Disisi lain, pembangunan ekonomi yang telah tercipta masih belum sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Jumlah penduduk semakin bertambah dari tahun ke tahun. Namun lapangan kerja masih kurang tersedia. Begitupun dengan ketersediaan sumber daya manusia yang harus memenuhi kualifikasi pencari kerja. Keahlian dan kompetensi SDM yang ada masih kurang memenuhi permintaan pasar kerja. Hingga kini pun, pemerintah masih belum mampu menuntaskan masalah pengangguran. Banyaknya permasalahan didalam negeri terlalu menyita perhatian pemerintah sehingga solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah pengangguran belum juga menemukan titik akhir.

Masalah pengangguran memang menjadi tugas utama pemerintah untuk mengatasinya. Dari berbagai solusi yang dilakukan oleh pemerintah, hadirnya UMKM lah yang hingga saat ini lebih besar kontribusinya mampu mengatasi masalah pengangguran. Karena UMKM mampu menjangkau kalangan masyarakat luas yang berada dipedesaan. Munculnya UMKM mandiri ataupun yang dimotori oleh instansi-instansi swasta sedikit demi sedikit mampu menguraikan benang kusut yang selama ini menggulung negeri ini.

Pada akhirnya, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini didasarkan pada pencapaian tingkat keberhasilan keberadaan UMKM yang cukup signifikan. Dan perlu kiranya kesadaran akan pentingnya UMKM lebih ditingkatkan lagi ditengah-tengah masyarakat. Dari sudut pandang yang sama, Astra juga menggunakan keberadaan UMKM untuk mengangkat perekonomian masyarakat kelas bawah dan menengah. Keaktifan Astra dalam menyokong pertumbuhan perekonomian masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dilansir dari sebuah media online juga, bahwa Astra telah membantu pemerintah menciptakan 62.014 lapangan kerja melalui UMKM binaannya. UMKM binaan Astra layak menjadi contoh karena UMKM tersebut didirikan secara terencana, sistematis dengan didukung lima pilar kemandirian yaitu human resources department, pemasaran, keuangan dan environment, healty and safety, dan corporate social responsibility. Yang artinya, UMKM benar-benar dibina sesuai dengan harapan dari Astra Group. Dengan pilar kemandirian tersebut, baik SDM, produk UMKM dan pemasaran dari produk UMKM itu sendiri akan semakin produktif dan inovatif.  

Keaktifan YDBA semakin konsisten dengan pemberian pelatihan-pelatihan rutin yang sering diadakan baik itu didalam ataupun diluar negeri. Pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan bidang UMKM yang dijalani oleh kelompok ataupun perseorangan. UMKM binaan baik kelompok atau perseorangan ini semakin terdorong oleh adanya fasilitas pinjaman dari YDBA. Pinjaman tersebut berupa modal usaha yang nominalnya tidak sedikit. YDBA memberikan kemudahan berupa pinjaman dengan ketentuan yang tidak memberatkan pelaku UMKM. Salah satunya adalah dengan pengajuan jaminan asset baik berupa tanah atau asset lainnya. Terkait dengan fasilitas pinjaman tersebut, tentu YDBA memberikan bunga pinjaman yang juga tidak memberatkan, yaitu hanya sekitar 0,5 % per bulan. 

Banyak keuntungan menjadi mitra binaan YDBA. Mudahnya mendapatkan pinjaman, tingkat bunga pinjaman yang kecil, dan juga keikutsertaan dalam berbagai macam pelatihan ataupun event-event pameran tingkat nasional dan internasional. Alhasil, UMKM binaan Astra semakin sukses dan berkembang

Kesuksesan UMKM tidak serta merta membuat YDBA berhenti berinovasi. Seiring dengan perkembangan industri yang cukup pesat dan banyaknya kompetitor, YDBA masih memegang komitmen dan kerja keras agar UMKM selalu menjaga mutu dan kualitas produk. Dan bagi negeri ini, komitmen YDBA untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesi selalu dinanti. Negeri ini akan selalu membutuhkan bibit-bibit YDBA baru untuk bisa merangkul rakyat hingga meraih kesuksesan seperti Astra Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar