Pengalaman
adalah guru terbaik. Karena dari pengalaman, kita dapat mengetahui dan
mempelajari banyak hal. Pengalaman juga sebagai cermin. Cermin yang akan
membawa seseorang pada satu pemikiran baru yang berbeda dan lebih
menginspirasi. Bagaimana pengalaman mampu menginspirasi? Banyak cara untuk
mendapatkannya. Keikutsertaan UMKM dalam pameran Inacraft ke-18 yang diadakan
pada tanggal 20-24 April 2016 di Jakarta Convention Center adalah salah satu cara
mendapatkan pengalaman inspiratif. Dilansir dari sebuah majalah internal Astra
Group (ASTRA-MAGZ), pada acara tersebut Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)
melibatkan delapan UMKM binaannya. Tentunya, hal itu menjadi pengalaman berharga
bagi peserta UMKM. Dan keterlibatan UMKM dalam pameran kerajinan terbesar itu menjadi
salah satu langkah tepat untuk menciptakan UMKM dengan produk-produk unggulan
yang lebih inspiratif dan berdaya saing.
Pada
bulan yang sama, tepatnya tanggal 15 April 2016, melalui
JPNN.com (Jawa Pos National Network) diberitakan
pula mengenai perkembangan
UMKM yang berada dibawah naungan Astra Group
tersebut. Dalam
ulasan tersebut menyatakan
YDBA
yang didirikan
sejak tahun 1980 oleh
pendiri Astra, Bapak William Soeryadjaya
semakin menunjukkan kontribusinya terhadap UMKM di Indonesia. Pemberitaan tersebut menjadi menarik karena komitmen yang dibangun oleh Astra Group terhadap
keberadaan UMKM patut dibanggakan dan ditiru oleh instansi lain.
Sebagai yayasan binaan sebuah
instansi besar sekelas Astra, YDBA telah mampu menjadi wadah sekaligus jembatan
bagi masyarakat kelas menengah untuk ikut berkembang bersama Astra. Terbukti
ada sekitar 9.439 UMKM sukses dibina dan mampu memberikan kontribusinya di tengah-tengah
masyarakat. Salah satu bentuk kepedulian terhadap negeri sudah
dibuktikan oleh Astra melalui YDBA.
Eksistensi
YDBA dalam menghidupkan UMKM sejak awal berdirinya semakin menuai kesuksesan. UMKM
binaan tersebut semakin berkualitas sumber daya manusianya hingga mampu
membentuk ratusan pemuda putus
sekolah untuk dididik menjadi mekanik. Hingga April 2016, ada 588 pemuda putus
sekolah yang telah dilatih dan
berhasil menjadi mekanik. Hal ini menjadi wacana
menarik ketika kita melihat kembali situasi
dan kondisi negeri saat ini yang masih terbelit dengan masalah pengangangguran.
Tahun
lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pengangguran di Indonesia
meningkat 320 ribu jiwa pada bulan Agustus 2015. Hal itu disebabkan maraknya
pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat perlambatan ekonomi. Disisi
lain, pembangunan ekonomi yang telah tercipta masih belum sanggup mengadakan kesempatan kerja
yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Jumlah penduduk semakin bertambah dari tahun ke tahun.
Namun lapangan kerja masih kurang tersedia.
Begitupun dengan ketersediaan sumber daya manusia yang harus memenuhi
kualifikasi pencari kerja.
Keahlian
dan kompetensi SDM yang ada masih kurang memenuhi permintaan pasar kerja. Hingga kini pun, pemerintah masih belum mampu
menuntaskan masalah pengangguran. Banyaknya permasalahan didalam negeri terlalu
menyita perhatian pemerintah sehingga solusi terbaik dalam menyelesaikan
masalah pengangguran belum juga menemukan titik akhir.
Masalah
pengangguran memang menjadi tugas utama pemerintah untuk mengatasinya. Dari
berbagai solusi yang dilakukan oleh pemerintah, hadirnya UMKM lah yang hingga
saat ini lebih besar kontribusinya mampu mengatasi masalah pengangguran. Karena
UMKM mampu menjangkau kalangan masyarakat luas yang berada dipedesaan.
Munculnya UMKM mandiri ataupun yang
dimotori oleh instansi-instansi
swasta sedikit
demi sedikit mampu menguraikan
benang kusut yang selama ini
menggulung negeri
ini.
Pada
akhirnya, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kehidupan perekonomian
masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini
didasarkan pada pencapaian tingkat keberhasilan keberadaan UMKM
yang cukup signifikan. Dan perlu
kiranya kesadaran akan pentingnya UMKM lebih ditingkatkan lagi ditengah-tengah
masyarakat. Dari sudut pandang yang sama, Astra juga menggunakan keberadaan UMKM untuk
mengangkat perekonomian masyarakat kelas
bawah dan menengah. Keaktifan Astra dalam
menyokong pertumbuhan
perekonomian masyarakat
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dilansir dari sebuah media online juga,
bahwa Astra telah membantu pemerintah menciptakan 62.014 lapangan kerja melalui
UMKM binaannya. UMKM binaan Astra layak menjadi contoh karena UMKM tersebut
didirikan secara terencana, sistematis dengan didukung lima pilar kemandirian
yaitu human resources department, pemasaran, keuangan dan environment,
healty and safety, dan corporate social responsibility. Yang
artinya, UMKM benar-benar dibina sesuai dengan harapan dari Astra Group. Dengan
pilar kemandirian tersebut, baik SDM, produk UMKM dan pemasaran dari produk
UMKM itu sendiri akan semakin produktif dan inovatif.
Keaktifan YDBA
semakin konsisten
dengan pemberian pelatihan-pelatihan
rutin yang sering diadakan baik itu didalam ataupun diluar negeri. Pelatihan
yang diberikan disesuaikan dengan bidang UMKM yang dijalani oleh kelompok
ataupun perseorangan. UMKM binaan baik kelompok atau perseorangan ini semakin
terdorong oleh adanya fasilitas pinjaman dari YDBA. Pinjaman tersebut berupa
modal usaha yang nominalnya tidak sedikit. YDBA memberikan kemudahan berupa
pinjaman dengan ketentuan yang tidak memberatkan pelaku UMKM. Salah satunya
adalah dengan pengajuan jaminan asset baik berupa tanah atau asset lainnya. Terkait dengan
fasilitas pinjaman tersebut, tentu YDBA memberikan bunga pinjaman yang juga
tidak memberatkan, yaitu hanya sekitar 0,5 % per bulan.
Banyak
keuntungan menjadi mitra binaan YDBA. Mudahnya mendapatkan pinjaman, tingkat
bunga pinjaman yang kecil, dan juga keikutsertaan dalam berbagai macam
pelatihan ataupun event-event pameran tingkat nasional dan internasional.
Alhasil, UMKM binaan Astra semakin sukses
dan berkembang.
Kesuksesan
UMKM tidak serta merta membuat YDBA berhenti berinovasi. Seiring dengan
perkembangan industri yang cukup pesat dan banyaknya kompetitor, YDBA masih
memegang komitmen dan kerja keras agar UMKM selalu menjaga mutu dan kualitas
produk. Dan bagi negeri ini, komitmen YDBA untuk membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat Indonesi selalu dinanti. Negeri ini akan selalu membutuhkan
bibit-bibit YDBA baru untuk bisa merangkul rakyat hingga meraih kesuksesan
seperti Astra Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar