Jumat, 01 Maret 2013

Ketika Situbondo-Jogja Bercengkrama

Ini memang bukan kali pertama saya menghabiskan waktu 24 jam di jalan raya. Situbondo-Jogja menjadi jarak dua kota yang selalu saya lalui. Dulu, sempat beberapa kali saya PP(pulang pergi)  Situbondo-Jogja dan Jogja-Situbondo tanpa berhenti untuk istirahat. Dan semua itu saya lalui dengan naik angkutan umum. Menyenangkan memang travelling dengan bis. Apalagi bis full AC(patas). Kesan dari tiap trip yang saya lalui selalu meninggalkan kesan yang begitu menggoda. Hingga saya selalu ingin mengulangi dan menanti satu alasan untuk bisa melakukan perjalanan yang sama yaitu Surabaya-Jogja, atau sebaliknya. Bis patas Eka. Bis inilah yang telah membuat satu kenangan perjalanan saya terasa tidak membosankan. Menjadi satu dari sekian angkutan umum-patas yang berderet di Bungurasih, dengan warnanya yang elegan, kursi yang empuk, dan suasana adem dari AC telah membuat saya tak ingin pindah ke lain hati. Rasa enjoy dari fasilitas yang ada semakin komplit dengan suguhan air mineral dalam kemasan botol yang diberikan oleh kondektur bis. Belum lagi kebaikan lain dari kru bis Eka ini. pernah suatu kali, bis Eka menyuguhkan air mineral dengan kemasan gelas ditambah dengan biscuit. Kebaikan yang tentunya selalu dinanti oleh para penumpang bis jurusan manapun.


Kala itu, perjalanan dengan bis Eka-patas sudah melewati Madiun. Dan tak lama kemudian, kota Ngawi mulai menampakkan wujudnya. Dan di kota inilah bis Eka berhenti sejenak untuk memberikan fasilitas lain berupa makan. Semua penumpang akan mendapat makan gratis di salah satu rumah makan di kota ini. Aneka menu makanan ditawarkan di rumah makan ini. Diantaranya nasi Rawon, Pecel khas Madiun, Bakso, nasi goreng, nasi kare ayam, dan berbagai jenis minuman juga mereka sediakan. Para penumpang diberi kebebasan untuk memilih menu sesuai selera dengan menunjukkan kupon yang telah diberikan oleh kondektur bis. Kita pun tidak perlu terburu-buru untuk menghabiskan makanan. Karena pihak bis Eka dan rumah makan memberikan waktu yang cukup bagi para penumpang untuk rehat. Kita bisa makan, sholat dan duduk-duduk santai di depan rumah makan. Fasilitas di rumah makan ini juga sangat enak untuk pemberhentian bagi keluarga yang melalui jalur ini. karena dirumah makan ini fasilitas untuk sholat, makan dan belanja oleh-oleh khas Ngawi tersaji dengan harga terjangkau, rapi, dan tentu terjaga kebersihannya.

Kehadiran bis Eka ini memang sangat membantu para penumpang untuk menikmati perjalanan jauh yang tak terasa jauh. Keramahan dan fasilitas yang ada membuat perjalanan tidak membosankan. Kebosanan itu dapat hilang karena perjalanan ini tidak hanya mengantarkan penumpang untuk tidur lelap dengan sejuknya AC. Namun juga mengantarkan penumpang untuk bernostalgia dengan suguhan lagu dari video yang disediakan oleh krue bis Eka. Tak hanya itu, kenyamanan  semakin terjamin karena laju kecepatan bis Eka yang tidak pernah melapaui batas. Tidak pernah ugal-ugalan atau ngebut untuk mencari penumpang atau dengan alasan lain agar cepat sampai. Karena mereka sudah memperkirakan jarak tempuh yang harus mereka lalui. Untuk semua fasilitas dan kenyamanan yang bis Eka berikan, saya dan mungkin penumpang lain yang sering menggunakan jasa bis ini di jalur Surabaya –Jogja atau sebaliknya tidak akan berpindah ke lain hati.

suaraprotes@protespublik.com

 

Selangkah Hari ini, Selamat Selamanya




Tak terasa tahun 2012 telah terlewati. Issue kiamat 2012 yang pernah menggemparkan dunia karena adanya anggapan kiamat akan terjadi telah terbantahkan. Karena ternyata, hingga detik ini, proses hidup dan kehidupan masih berjalan. Karena jika kiamat itu benar terjadi, maka mahluk hidup yang ada dibumi serta isinya akan hancur dan luluh lantak. Dan kehidupan dimuka bumi ini telah terhenti. Namun fakta akan selalu berbicara. Tak ada yang bisa menebak atau mendahului takdir. Meski tak bisa dipungkiri tentang kiamat itu pasti terjadi. Namun kapan waktunya, itu lah yang masih menjadi misteri.

Kiamat memang belum memasuki fase dalam kehidupan manusia saat ini. Namun tanda-tanda akan berakhirnya proses kehidupan dimuka bumi sudah mulai terlihat. Berbagai malapetaka sudah datang silih berganti. Sederatan bencana di tahun 2013 ini sudah menanti. Banjir bandang, badai angin puting beliung, mencairnya es dikutub utara, kemarau berkepanjangan, meningkatnya  suhu lautan dan bencana-bencana lain semakin menghiasi hari-hari manusia. Bencana itu terjadi bukan kemauan alam yang tanpa sengaja. Alam yang saat ini sedang tidak bersahabat dengan  bumi dan manusia adalah unsur kesengajaan. Ulah manusia yang tak berpikir panjang dan berpandangan luas. Pengambilan sikap dan keputusan dari setiap tindakan dan perilaku manusia kini hanya memikirkan keuntungan dan kesenangan hidup sesaat. Seperti pembangunan rumah kaca, penebangan hutan tanpa penanaman kembali, penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas bumi yang terus menerus telah menjadi memicu terjadinya perubahan iklim. Pemanasan global yang kita rasakan ini adalah dampaknya. Dan efek dari pemanasan global ini sendiri telah berwujud menjadi bencana alam itu sudah kita rasakan. Bumi telah rusak. Dan manusia terkena imbasnya.

Perubahan iklim telah merubah pola hidup manusia. Menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPENAS), selama abad 20, Indonesia mengalami peningkatan rata-rata udara dipermukaan tanah 0,5˚C. Jika dibandingkan periode tahun 1961 hingga 1990, rata-rata suhu di Indonesia diproyeksikan meningkat 0,8 sampai 1,0˚C antara tahun 2020 hingga 2050. Peningkatan suhu udara ini adalah dampak dari perubahan iklim akibat pemanasan global. Kondisi ini membawa perubahan dalam pola hidup masyarakat. Diantaranya:
1.      penurunan hasil  pertanian dan perkebunan akibat dari cuaca yang tak menentu dan buruknya cuaca. Bahkan perubahan cuaca juga menyebabkan para petani gagal panen. Dari penurunan hasil pangan tersebut, harga pangan di masyarakat semakin meningkat. Dan masyarakat dengan penghasilan rendah semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
2.      Adanya peningkatan suhu panas bumi menuntut adanya penggunaan energi yang berlebih. Dan tentu hal ini akan memicu lebih banyak lagi emisi.
3.      Semakin sedikitnya ketersediaan sumber mata air di bumi. Hal ini menyebabkan kurangnnya ketersediaan air bersih yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari. Keterbatasan air bersih ini mempengaruhi  tindakan dan perilaku masyarakat ke dalam pola hidup yang tidak  bersih dan tidak sehat. Akibatnya kesehatan masyarakat terganggu dan timbul berbagai macam penyakit.
4.      Akibat banjir bandang yang tidak hanya membawa kiriman air, namun juga membawa sampah dan material lain menyebabkan sampah memasuki pemukiman padat penduduk. Penumpukan sampah dan material yang tak terkendali ini membuat sampah membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dan akibatnya timbul berbagai macam penyakit. Bencana banjir juga membawa dampak kerusakan pada infrastruktur. Kegiatan dan rutinitas masyarakat semakin terhambat dan terganggu.

Bencana akibat perubahan iklim ini sudah tidak bisa dihindari lagi. Penderitaan yang masyarakat rasakan ini juga tidak bisa dibiarkan begitu saja. Petaka dan bencana memang sudah sering terjadi, dan dapat dikatakan bahwa bencana yang terjadi sepanjang tahun bagai tradisi yang sudah biasa terjadi. Fakta dari pengalaman bencana yang sering terjadi tentu dapat menjadi pelajaran penting untuk mencari jalan keluar dan solusi yang lebih bijak.

Untuk mengurangi perubahan iklim yang semakin buruk, banyak hal yang bisa dilakukan. Diantaranya adalah:
1.      Memperlambat pertumbuhan emisi dibeberapa negara industri.
2.      Melindungi hutan tropis, hutan sub tropis, dan melakukan upaya menggalakkan hutan mangrove kembali. Hal ini sangat membantu untuk menstabilkan kembali perubahan iklim yang saat ini terjadi. Dan seberapapun mahalnya langkah ini, realisasi akan terlaksananya sangat di nanti dan menjadi satu titik terang bagi penyelamatan bumi dan penghuninya.
3.      Penolakan secara tegas atas tindakan beberapa negara dalam penggunaan tenaga nuklir untuk berbagai kepentingan. Ini penting untuk mencegah semakin memburuknya iklim di bumi.
4.      Memberdayakan penggunaan energi baru dapat menjadi satu alternatif yang paling efektif dan efisien. Misalnya pendayagunaan energi air, angin, bahkan sinar matahari yang dapat diekploitasi secara tepat guna dengan kecanggihan technologi yang ada saat ini.
5.      Mengurangi penggunaan rumah kaca yang berlebihan.

Langkah-langkah untuk memperbaiki iklim yang telah berubah memang harus segera dilakukan. Dan disisi lain, pengalaman dalam mengatasi bencana akibat perubahan iklim juga perlu mendapat perhatian khusus. Karena dari berbagai pengalaman yang pernah terjadi, penanggulangan bencana yang ada di Indonesia tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan. Tindakan  pemerintah dan pihak-pihak terkait dengan penanggulangan bencana masih dinilai lamban. Pemerintah dapat berkaca dan belajar pada negara lain yang mampu memberikan penanggulangan secara cepat dan tepat. Hal ini sangat diperlukan untuk mencegah timbulnya korban dan dampak lain di masyarakat seperti trauma berkepanjangan. Karena kesigapan pemerintah menanggulangi bencana memberi ruang bagi masyarakat untuk keluar dari kesedihan dan kesulitan.

Berkaca dan bercermin pada kejadian masa lalu sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setelah bencana. Dan dalam proses peningkatan ini, perlu adanya peran serta dari pemerintah, masyarakat luas, dan partisipasi beberapa organisasi peduli bencana dan lingkungan baik lokal, nasional, dan internasional. Termasuk partisipasi dari Oxfam sebagai organisasi internasional dengan bidikan visi dan misi akan kepedulian yang tinggi terhadap dampak pemanasan global. Oxfam adalah konfederasi internasional dari tujuh belas organisasi yang bekerja bersama di 92 negara sebagai bagian dari sebuah gerakan global untuk perubahan, membangun masa depan yang bebas dari ketidakadilan akibat kemiskinan. Dan sebagai negara yang berlangganan bencana, keberadaan Oxfam sangat berperan penting didalamnya. Juga sebagai stimulus bagi organisasi lain didunia untuk melakukan aktivitas dan kepedulian yang sama dalam penyelamatan kehidupan manusia. Karena membuat langkah positif hari ini, akan berbuah ribuan langkah positif lainnya di hari esok dan selamanya.